Banda Naira, Gempa 7,6 SR yang menggoyang, Ternate, Maluku Utara pada sekitar pukul 09.10 WIT ternyata tidak dirasakan oleh masyarakat di Kepulauan Banda dan sekitarnya.


Ketika muncul berita gempa ini di beberapa media elektronik, perantau Banda Naira biasanya langsung menghubungi sanak saudara di kampung halamannya itu, maklum-lah karena Kepulauan Banda termasuk salah wilayah "favourite" gempa di Maluku.


Walaupun gempa kali ini tidak dirasakan oleh masyarakat di Banda Naira, namun BADAI SINLAKU yang telah menewaskan beberapa orang di Taiwan telah cukup merepotkan masyarakat di sekitar Ambon, Seram bagian Barat dan Buru.

Sinlaku merupakan pusat tekanan rendah yang menyebabkan pusaran angin dengan kecepatan tinggi dan membentuk awan-awan badai (Cb) di sepanjang jalur angin yang dipengaruhinya. Pada Rabu (10/9), imbas pembentukan badai tropis di wilayah utara Filipina ini menyebabkan hujan deras dan angin kencang yang berakibat empat orang tewas, bajir, longsor dan puluhan rumah warga rusak.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Bandara Pattimura Ambon, Agie Wandala Putra kepada Ambon Ekspres mengatakan, imbas badai Sinlaku yang diambil dari nama dewa legenda di Mikronesia tersebut sudah berkurang untuk dirasakan di Ambon dan sekitarnya. Ini setelah bibit badai berubah menjadi badai (topan) yang bergerak menjauhi daerah tropis.

‘’Imbas badai ini ke depan tidak ekstrim lagi seperti dua hari lalu yang menyebabkan angin kencang diserati hujan lebat di daerah ini. Namun demikian kewaspadaan tetap harus ada,’’ kata Agie.

0 comments:

SAIL BANDA 2010

Serba-Serbi Banda Naira